Wednesday

filter pengolahan air dan perubahan nilai tds

air sangat vital bagi kehidupan mahluk hidup di bumi, benarkah? pasti benar !... tidak perlu di jelaskan panjang lebar.... 

dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air makin bertambah pula. tapi sumber air yang memiliki kualitas baik adalah tetap atau malah menurun 
sehingga untuk pemenuhan kebutuhan penduduk di pergunakanlah air yang berkualitas rendah.

penggunaan air berkulaitas rendah memerlukan pengolahan, agar masuk dalam standar baku yang telah di sepakati berdasarkan penelitian dan pengalaman.

pegolahan air agar layak di pergunakan, salah satunya di lakukan oleh pdam dan yang mandiri di lakukan oleh masing2 rumah tangga
 
penggunaan filter merupakan salah satu metode pengolahan air
 

filter air



di dalam filter air sekarang ini, tidak hanya terjadi penyaringan secara mekanik (melewatkan air melalui celah kecil, dan menahan partikel besar). tetapi juga melibatka proses kimia.
proses kimia terjadi bila di dalam filter di isi material yang dapat bereaksi dengan mineral2 di dalam air

kandungan mineral dalam air, tergantung dari lokasi sumber air berada (tergantung kandungan mineral tanah di sana)
kandungan mineral di perlukan oleh tubuh, tetapi dalam takaran/jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak berlebih
 
kandungan mineral air yang berlebih inilah yang harus di kurangi, agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan bila di konsumsi.
 
menurut wikipedia, air yang mengandung mineral dg nilai TDS > 500ppm, berbahaya bila di konsumsi.
maka air yang memiliki nilai TDS tinggi harus di turunkan.
 
nilai TDS tidak menunjukan jenis mineral apa yang ada di dalamnya (perlu pengujian), tetapi total jumlah mineral di dalam air 

filter yang banyak di pasaran antara lain :
- filter spun / sedimen : untuk menahan partikel padat dan besar
- filter pasir silika : untuk menahan lumpur dan partikel besar
- filter magnase / greensand : untuk menyerap mangan, besi, hidrogen sulfida
- filter karbon aktif : untuk menyerap bau, warna, mineral, padatan, clorine, dll
- filter resin anion & cation : penggunaan bersana untuk menyerap kalsium dan ion
- dan macam-macam lainya

menurunkan TDS air, semestinya memerlukan pengujian kandungan mineral, tapi tdak semua dapat mengakses nya.
maka metode coba-coba di lakukan, tetapi wajib memiliki  TDS meter (sekarang sudah murah, tetapi kalibrasi terlebih dahulu sebelum penggunaan)

permasalahan umum air adalah kandungan besi, mangan, kalsium.
untuk menentukan kandungan mineral apa yang ada dalam air dengan metode coba coba, di perlukan 2 filter, filter magnase / greensand dan filter resin anion & kation (mixed bed, filter kation saja juga bisa)

pelaksanaan :
+ ukur TDS air baku, catat
+ pasang filter magnase / greensand, jalankan air melalui filter, ukur TDS air
    - bila nilai TDS turun, maka air mengandung magnase atau besi
+ lepas filter magnase / greensand, ganti dengan filter resin anion & kation atau kation saja, jalankan air melalui filter, ukur TDS air
    -  bila nilai TDS turun, maka air mengandung kapur
 
bila sudah di ketahui kandungan mineral dala air, maka dapat di tentukan penggunaan filter untuk pengolahan air di daerah tersebut.
mau pasang semua jenis filter juga boleh, asal sudah menjadi sultan..... krn filter tersebut tidak dapat bekerja selamanya, tetapi memiliki nilai jenuh / umur pakai.
 
 
misal : 
+ di ketahui, kandungan air tertinggi adalah kalsium, dan di lakukan pemasangan filter resin anion & kation.
TDS hanya turun sedikit contoh 20 ppm, sedangkan kita mengharap penurunan lebih banyak, apa yang harus di lakukan?
    - pasang lebih banyak filter resin anion & kation atau pakai sistem loop (air di sirkulasikan ke filter resin anion & kation berkali2 sampai mendapat TDS air yang di inginkan)
 
 + setelah penambahan filter karbon aktif di bagian akhir pemrosesan, TDS air kok jadi naik?, sedang air yang keluar dari filter resin anion & kation / filter magnase greensand TDS nya sudah sesuai harapan? mengapa? dan kenapa? :D
    - filter karbon aktif menyerap dan melepas, untungnya yang di serap adalah hal2 merugikan, sedangkan yang di lepas adalah hal2 baik.
filter karbon aktif akan melepaskan mineral, dan  mineral yang di lepaskan merupakan mineral yang membuat air terasa segar.
 
jadi bila menggunakan sistem loop untuk menurunkan TDS, jangan sertakan filter karbon aktif.
filter karbon aktif hanya pergunakan di awal dan akhir proses saja.
 
tanpa adanya mineral yang di lepas karbon aktif, air akan terasa tidak enak di minum.
contoh seperti filter RO, output pasti di pasang filter karbon aktif untuk memberi "rasa" pada air, "rasa" air adalah segar, tanpa "rasa" air tidak enak......
 
contoh perubahan TDS air dengan aplikasi karbon aktif di akhir pengolahan

 

contoh gambar tidak menyertakan filter karbon aktif di awal pengolahan, seharusnya di pasang setelah filter spun / sedimen, untuk menghilangkan klorin / kaporit sebelum masuk ke proses filter besi, mangan, kalsium
 
 
bila isi artikel ini salah, harap diabaikan dan mmohon di maafkan......
karena tulisan ini adalah hasil percobaan sendiri tanpa uji lab dan hanya berbekal TDS meter dan berkali2 meminum hasil pengolahan untuk mengetahui "rasa" hasil keluaran masing2 filter atau setelah di kombinasikan
**sebelum air di minum, terlebih dahulu di proses dengan ozon