Sudah terbukti, bahwa kehidupan manuia di era moderen tidak dapat lepas dari daya listrik, dari listrik teganggan tinggi sampai listrik teganggan rendah yang terdapat di ponsel, kalkulator, jam, dll
listrik teganggan tinggi (maksudnya tidak terlalu tinggi) 220 Vac -380 Vac, banyak dipergunakan di rumah, kantor, gedung, jalan, dll
listrik teganggan tinggi dipergunakan sebagai sumber energi bagi peralatan-peralatan pendukung kemudahan hidup bagi manusia, seperti lampu, almari es, pemasak nasi / magic com, dispenser air, pompa air, televisi, fan, AC, water heater, computer / laptop, bor tangan, gerinda, mesin bubut, mesin gergaji, mesin las, motor penggerak industri, dll
pernah merasakan saat listrik PLN rumah padam? berapa banyak kegiatan yang terhenti karenanya??
saya merasa seperti pengangguran kronis yang gak tau mau mengerjakan apa....
produksi daya listrik oleh PLN atau swasta tentunya berada di daerah-daerah yang memiliki sumber daya energi yang akan dirubah menjadi daya listrik
PLTA akan berada di daerah bendungan yang memiliki cadangan air banyak
PLTU akan berada didaearah pantai, untuk mempermudah distribusi batu bara yang biasanya dikirim melelui laut (karena kapal/ponton dapat mengangkut batu bara dengan jumlah sangat banyak untuk sekali jalan)
PLTG akan berada di daerah penghasil gas alam
PLTPanas Bumi berada didaerah penghasil panas bumi
PLTN akan berada didaerah yang memiliki efek gempa dan pergeseran bumi terendah
kecuali PLTD, ditempatkan mendekati permukiman dan industri didaerah perintis (baru dibuka)
bagi daerah yang tidak memiliki sumber energi dasar, pasti akan kesulitan untuk membangun pembangkit listrik sendiri. oleh sebab itu kebutuhan daya listrik akan dipenuhi oleh pembangkit-pembangkit yang jaraknya sangat jauh, bisa ribuan km.
permasalahan pada pengiriman daya listrik melalui kawat/kabel jarak jauh adalah kehilangan daya listrik karena restansi/hambatan internal kawat (Ohm). hilangnya daya listrik ini karena resistansi kawat akan merubah daya listrik menjadi panas dan dibuang ke udara
untuk mengatasi permasalahan ini, maka transmisi (hubungan pemindahan) daya listrik dilakukan dengan menaikan teganggan listrik sampai ratusan ribuan volt.
teganggan tinggi dapat memindahkan daya listrik dalam jumlah besar mengunakan kawat berukuran kecil.
ilustrasi :
- daya yang ditransmisikan 30 MW (30.000.000 Watt)
- kawat penghantar aluminium (diameter : 20 mm), penghantar 1 x 3 Phase
- Jarak transmisi 2000 km
contoh-1 :
- Tegangan transmisi 220 V
- Arus yang mengalir = 78,730 kA (kilo ampere)
- Tegangan hilang = 220 Volt
- Tegangan yang tersisa = 0 Volt
tegangan tersisa adalah 0 Volt, artinya, semua daya listrik habis menjadi panas di kawat dan tidak pernah sampai di daerah yang dituju, dan kemungkinan besar kawat transmisi putus karena meleleh
contoh-2 :
- Tegangan transmisi 150.000 V
- Arus yang mengalir = 115,47 A (ampere)
- Tegangan hilang = 21,97 kV ( 14,6 % )
- Tegangan yang tersisa = 128,03 kV
- Daya hilang = 4,394 MW
daya listrik sampai di daerah yang dituju dengan penurunan
contoh-3 :
- Tegangan transmisi 400.000 V
- Arus yang mengalir = 43,301 A (ampere)
- Tegangan hilang = 8,239 kV ( 2,06 % )
- Tegangan yang tersisa = 391,761 kV
- Daya hilang = 617,921 kW
daya listrik sampai di daerah yang dituju dengan penurunan
perhatikan contoh-1, contoh-2, contoh-3, ke tiga contoh mempergunakan ukuran kawat yang sama, tetapi kehilangan daya contoh 1 sangat besar dan contoh ke 3 paling kecil.
hal ini dikarenakan nilai tegangan contoh-1 paling kecil, daya hilang paling besar, nilai tegangan contoh-3 paling tinggi, daya hilang paling rendah
mengapa tidak membesarkan ukuran kawat? hal ini berhubungan dengan kekuatan topang menara kawat transmsi (menara sutet) dan biaya
penggunaan kawat berukuran besar, mengharuskan pembuatan menara sutet dengan daya topang besar (dengan material logam yang lebih banyak), dan harga kawat yang lebih mahal, terlebih lagi, kesulitan dalam instalasi kawat ke menara
mengapa dari contoh-3, daya yang hilang masih besar?
contoh diatas transmisi daya dihitung hanya menggunakan 1 x 3 kawat (3 phase), aplikasi dilapangan, transmisi tegangan tinggi biasanya menggunakan 2 x 3 kawat (3 phase)
contoh-4 :
- Penghantar 2 x 3 phase
- Tegangan transmisi 400.000 V
- Arus yang mengalir = 43,301 A (ampere) : 2 = 21,6505 A (ampere)
- Tegangan hilang = 4,12 kV ( 1,03 % )
- Tegangan yang tersisa = 395,88 kV
- Daya hilang = 154,5 kW *2 = 309,0 kW
dari pembuktian diatas ( contoh 1-3 ), kawat penghantar dengan ukuran yang sama, akan memiliki kehilangan daya yang berbeda dengan penerapan tegangan yang berbeda pula, semakin tinggi tegangan, akan semakin kecil arus (ampere) yang mengalir, semakin kecil pula kehilangan daya pada kawat penghantar.
catatan :
penerapan hukum ohm, diaplikasikan dalam perhitungan ini
- Penghantar 2 x 3 phase
- Tegangan transmisi 400.000 V
- Arus yang mengalir = 43,301 A (ampere) : 2 = 21,6505 A (ampere)
- Tegangan hilang = 4,12 kV ( 1,03 % )
- Tegangan yang tersisa = 395,88 kV
- Daya hilang = 154,5 kW *2 = 309,0 kW
dari pembuktian diatas ( contoh 1-3 ), kawat penghantar dengan ukuran yang sama, akan memiliki kehilangan daya yang berbeda dengan penerapan tegangan yang berbeda pula, semakin tinggi tegangan, akan semakin kecil arus (ampere) yang mengalir, semakin kecil pula kehilangan daya pada kawat penghantar.
catatan :
penerapan hukum ohm, diaplikasikan dalam perhitungan ini